Target Terapi untuk Kanker Payudara
Dalam pengobatan kanker payudara, obat-obatan Target Terapi biasanya diberikan (bersamaan dengan kemoterapi) untuk jenis kanker payudara stadium lanjut atau pada kasus kanker payudara kambuhan. Obat target terapi sering memiliki efek samping yang berbeda dan lebih ringan daripada obat-obatan kemoterapi. Patut diketahui bahwa obat-obatan target terapi biasanya mahal harganya, dan jangka waktu penggunaannya tidak jelas (kapan harus dihentikan).
Beberapa jenis obat target terapi yang umum digunakan, antara lain:
Trastuzumab (Herceptin ®)
Herceptin®
adalah jenis antibodi monoklonal (versi buatan manusia) dari protein sistem kekebalan tubuh yang sangat spesifik. Ia mengikat growth promoting protein yang disebut HER2/neu. HER2/neu ditemukan dalam dalam jumlah kecil pada sel-sel payudara normal dan dalam jumlah besar pada beberapa sel kanker payudara. Kanker payudara yang memiliki terlalu banyak protein ini disebut HER2/neu-positive. Protein yang membuat sel-sel kanker tumbuh dan menyebar lebih cepat. Herceptin dapat menghentikan protein ini dari menyebabkan sel kanker payudara tumbuh kembang. Ia juga dapat membantu sistem kekebalan untuk melawan kanker lebih baik.
Herceptin diberikan melalui intravena infus, biasanya sekali seminggu atau bila dosis lebih besar setiap 3 minggu. Dokter belum tahu berapa lama (periode) terapi harus diberikan, memerlukan penelitian lebih lanjut.
Efek samping obat ini cukup ringan, antara lain: demam dan menggigil, kelemahan, mual, muntah, batuk, diare, dan sakit kepala. Efek samping ini biasanya akan menurun sesudah dosis pertama. Tetapi beberapa perempuan mungkin bisa mengalami kerusakan jantung selama pengobatan. Untuk sebagian besar (tetapi tidak semua) wanita, efek ini bersifat jangka pendek dan lebih baik bila obat dihentikan. Jika Anda memperoleh Herceptin, Anda harus memberi tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki sesak napas, pembengkakan, atau masalah dengan kegiatan fisik.
Lapatinib (Tykerb ®)
Ini adalah obat target terapi lain yang menargetkan protein HER2/neu. Obat target terapi ini diberikan sebagai pil, paling sering bersamaan dengan kemoterapi. Seringkali digunakan untuk beberapa wanita dengan kanker yang tidak lagi dapat dibantu oleh kemo plus Herceptin. Efek samping yang paling umum dengan obat target terapi ini, antara lain: diare, mual, muntah, ruam, dan sindrom tangan-kaki, yang mungkin berbentuk mati rasa, kesemutan, kemerahan, pembengkakan, dan nyeri di tangan dan kaki. Diare umum terjadi dan dapat memburuk. Sangat penting menginformasikan dokter/perawat Anda bilamana Anda mengalami perubahan kebiasaan BAB sesegera mungkin.
Bevacizumab (Avastin ®)
Ini adalah antibodi monoklonal yang dapat digunakan pada pasien dengan kanker payudara yang telah menyebar. Obat target terapi ini selalu digunakan bersama dengan obat kemoterapi lainnya. antibodi ini membantu untuk menjaga agar tumor tidak membuat pembuluh darah baru untuk memberi makan tumor. Avastin diberikan melalui infus intravena. Ada beberapa efek samping yang sangat jarang terjadi namun serius dan tekanan darah tinggi juga sangat umum dialami pasien. Selama perawatan, penting agar dokter Anda dapat mengamati tekanan darah Anda secaera terperinci dan sebaiknya Anda komunikasikan dengan dokter/perawat Anda bila Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Melakukan copy & paste artikel ini dan atau mendistribusikan ulang melalui situs atau blog Anda tanpa seizin CancerHelps.com adalah melanggar Hak Cipta / Copyright ©"
|